BAB I
AKUNTANSI
A. Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah pengukuran,
penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu
manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi
sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi,
dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal
sebagai "bahasa bisnis".
Menurut AICPA (American Institute
of Certified Public Accountants), Accounting is the art of recording,
classifyng and summarizing in a significant manner and in terms of money,
transaction and even which are, in part at least, of financial character, and
interpreting the results there of. Artinya, Akuntansi adalah seni
pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam satuan
mata uang, transaksi-transaksi, dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya
bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.
B. Sejarah Akuntansi
Akuntansi sebagai suatu seni yang
mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan
berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak
tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal
sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang
“pembukuan” di Venice.
Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John
Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan
instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat
perkataanya, "I am but the renuer and reviver of an ancient old copie
printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and
set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his
treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in
Marko Lane." John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang
dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry)
adalah "after the forme of Venice".
Pada awal abad ke 18, jasa dari
akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan seorang
direktur South Sea Company, yang
tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini,
akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam
buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant
in Foster Lane, London. Amerika
Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar padaInggris yang
telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.
C. Kegunaan Akuntansi
kegunaan akuntansi secara
universal, yaitu :
a. pemilik
dapat melihat keuntungan perusahaan secara pasti
b. pengontrolan
biaya yang lebih mudah
c. pemantauan
aset-aset perusahaan
d. likwiditas
dan solvabilitas yang pasti
e. prediksi
keuangan
sedangkan kegunaan akuntansi
dalam dunia bisnis adalah :
a. Menyediakan
informasi ekonomi suatu perusahaan yang relevan untuk pengambilan keputusan
investasi dan kredit yang tepat.
b. Menjadi
media komunikasi bisnis antara manajemen dan pengguna eksternal mengenai posisi
keuangan, perubahan posisi keuangan dan arus kas perusahaan.
c. Memberikan
potret yang dapat diandalkan mengenai kemampuan menghasilkan laba dan arus kas
perusahaan.
d. Menjadi
bentuk pertanggung jawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan.
e. Menjadi
gambaran kondisi perusahaan dari satu periode ke periode berikutnya mengenai
pertumbuhan/kemunduran, dan memungkinkan untuk diperbandingkan dengan
perusahaan lain pada industri sejenis.
D. Pengguna Informasi Akuntansi
Pengguna informasi akuntansi
memiliki berbagai karakteristik dan cara pandang yang berbeda pula. Pengguna
informasi akuntansi dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu pengguna internal dan
pengguna eksternal.
1. Pengguna
Internal
Pengguna internal adalah mereka
yang menghasilkan keputusan yang berakibat langsung kepada operasional
perusahaan. Misalnya: dewan komisaris, dewan direksi, manajer dan karyawan
perusahaan.
2. Pengguna
Eksternal
Pengguna eksternal adalah mereka
yang menghasilkan keputusan terkait secara langsung dengan perusahaan.
Misalnya: investor, kreditor, pemerintah, pemasok, pelanggan, peneliti dan
komunitas terkait.
a. Investor
Investor memerlukan informasi
akuntansi untuk mengetahui posisi keuangan serta perkembangan perusahaan dan
untuk menilai keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan.
b. Kreditor
Pihak-pihak yang termasuk kedalam
kreditor adalah lembaga-lembaga keuangan seperti bank dan lembaga keuangan
bukan bank, serta pemasok yang melakukan penjualan secara kredit kepada
perusahaan. Mereka memerlukan informasi keuangan untuk dapat mengetahui posisi
atau prospek keuangan perusahaan, keadaan likuiditas, dan solvabilitas
perusahaan, sehingga resiko kredit macet dapat dikurangi.
c. Pemerintah
Pemerintah memerlukan informasi
akuntansi untuk perhitungan pajak.
E. Bidang Spesialisasi Akuntansi
Perkembangan tekhnologi dan dunia usaha yang pesat mendorong timbulnya
bidang-bidang khusus dalam akuntansi. Akuntansi juga tidak lagi hanya bersifat
keilmuan, tapi telah menjadi profesi yang mandiri. Ahli akuntansi juga dapat
menduduki jabatan-jabatan pentind dalam perusahaan dan pemerintahan.
1. Bidang
spesialisasi akuntansi berdasarkan tujuannya.
Berdasarkan tujuannya, bidang
spesialisasi akuntansi dapat dibedakan sebagai berikut .
a. Akuntansi
keuangan
Akuntansi keuangan merupakan bidang
akuntansi yang tujuan utamanya adalah mengolah data keuangan memnjadi laporan
kkeuangan, untuk diinformasikan terutama pihak-pihak luar perusahaan.
b. Akuntansi
Manajemen
Akuntansi manajemen merupakan
bidang akuntansi yang bertujuan menyediakan informasi untuk pihak manajemen
perusahaan untuk mendukung operasi sehari-hari dan untuk membuat perencanaan
dan kebijakan untuk masa yang datang.
c. Akuntansi
Pemeriksaan
Akuntansi pemeriksaan atau
auditing adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan
independent terhadap catatan-catatan akuntansi pendukung laporan keuangan
perusahaan dan memberikan pendapat mengenai kelayakan dan keandalan laporan
keuangan tersebut.
d. Akuntansi
Biaya
Akuntansi biaya merupakan bidang
akuntansi yang tujuan utamanya menyiapkan data yang diperlukan untuk penetapan
dan pengendalian biaya.
e. Akuntansi
Perpajakan
Akuntansi perpajakan merupakan
bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyiapkan laporan yang diperlukan untuk
penetapan pajak.
f. Akuntansi
Penganggaran
Akuntansi penganggaran merupakan
bidang akuntansi yang tujuan utamanya adalah menyusun rencana keuangan untuk
periode tertentu dimasa datang dan membandingkan hasil operasi dengan rencana
yang telah ditetapkan.
g. Akuntansi
Pemerintah
Akuntansi pemerintah merupakan
bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan data
keuangan yang terjadi pada badan-badan pemerintah.
2. Bidang
spesialisasi akuntansi berdasarkan profesinya.
Berdasarkan profesinya, bidang
spesialisasi akuntansi dibedakan menjadi empat kelompok berikut:
a. Akuntan
Publik
Akuntan publik adalah akuntan
yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas atau independen terhadap
laporan keuangan perusahaan atau organisasi lain.
b. Akuntan
Intern
Akuntan intern merupakan akuntan
yang bekerja didalam perusahaan atau organisasi tertentu.
c. Akuntan
Pemerintah
Akuntan pemerintah merupakan
akuntan yang bekerja untuk pemerintah pada badan-badan yang termasuk kedalam
badan pemerintahan.
d. Akuntan
Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan
yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun kurikulum
pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian ilmiah dibidang akuntansi.
F. Prinsip Akuntansi
Prinsip akuntansi adalah kaidah keputusan umum yang mengatur atau mendasari
perkembangan teknis akuntansi. Akuntansi mengenal empat prinsip-prinsip utama,
yaitu:
1. Prinsip
Biaya
Prinsip biaya menekankan harta
dicatat pada biaya perolehannya. Prinsip biaya digunakan karena relevan dan
dapat diandalkan.
2. Prinsip
Pengakuan Pendapatan
Prinsip pengakuan pendapatan
menekankan bahwa pendapatan harus diakui saat periode pendapatan itu terjadi.
3. Prinsip
Perbandingan dan Pendapatan Biaya
Prinsip perbandingan dan
pendapatan biaya menekankan pengakuan pendapatan harus ditandingan dengan beban
terkait dalam satu periode yang sama.
4. Prinsip
Pengungkapan Penuh.
Prinsip pengunkapan penuh
membutuhkan lingkungan dan peristiwa yang membuat sebuah perbedaan keputusan
bagi pengguna laporan keuangan harus diungkapkan. Tujuan prinsip ini adalah
untuk menyediakan informasi yang memungkinkan untuk memprediksi jumlah, waktu
dan ketidakpastian arus kas masa depan.
G. Akuntansi
Akuntansi disebut sebagai bahasa
bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada
pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut,
maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita di dalam mengelola
keuangan. [2] Untuk
menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi
atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan
biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan
modal, danlaporan arus kas.
Neraca, adalah suatu daftar
sistematis yang memuat informasi mengenai aktiva, utang dan modal suatu
perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut sebagai daftar yang sistematis,
karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui
berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta
kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu
juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur
dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut.
Laporan laba rugi, adalah
ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu,
sehingga dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
Laporan perubahan modal, adalah
laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu
bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui
sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
Laporan arus kas, dengan adanya
laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih
perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan
kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa mendatang.
H. Siklus Akuntansi
Untuk Membuat Laporan Keuangan, terdapat delapan langkah, yang dikenal dengan
Siklus Akuntansi. kedelapan langkah tersebut adalah:
Transaksi keuangan
Mencatat segala transaksi
keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi
Membuat Jurnal Umum berdasarkan
catatan no.2
Membuat Buku Besar
Membuat Jurnal Penyesuaian
Membuat Laporan Keuangan: Laporan
Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
Membuat Jurnal Penutup
Membuat Neraca Saldo setelah
penutupan
I.Macam-macam perkiraan akun pada
akuntansi
A. Harta / Asset / Aktiva
Harta adalah benda baik yang
memiliki wujud maupun yang semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta
yang tidak berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat
di masa depan.
1. Harta Lancar / Aktiva Lancar / Current Assets
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.
2. Harta Investasi / Aktiva Ivestasi / Investment Assets
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.
3. Harta Tak Berwujud / Intangible Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.
4. Harta Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Assets
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.
5. Harta Lainnya / Other Assets
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.
B. Kewajiban / Hutang / Pasiva /
Liabilities
Hutang adalah kewajiban
perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya dalah
pembayaran uang, penyerahan barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.
1. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar / Current Liabilities
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.
2. Hutang Jangka Panjang / Long-Term Liabilities
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
3. Hutang lain-lain / Other Payable
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.
C. Modal / Capital
Modal adalah hak milik atas
kekayaan dan harta perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas suatu
perusahaan kepada pemilik modal hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus
modal adalah harta atau aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.
Persamaan akuntansi dibawah ini
menunjukan bahwa aktiva di hasilkan oleh kewajiban dan modal.
- Rumus Aktiva ---> Aktiva = Kewajiban + Modal
- Rumus Aktiva ---> Aktiva = Kewajiban + Modal
BAB II
LAPORAN KEUANGAN
A. Definisi Laporan Keuangan
Laporan
keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari
proses pelaporan keuangan.
B. Tujuan Laporan Keuangan
Berdasar Neraca Lajur dapat
disusun laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari disusunnya laporan keuangan
adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
pengambilan keputusan pemakaiannya.
Laporan juga menunjukkan apa yang
telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya.
C. Unsur-unsur Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap memiliki 10 unsur-unsur. Unsur-unsur laporan
keuangan tersebut antara lain :
1. Harta
2. Utang
3. Ekuitas
4. Investasi
dari pemilik
5. Distribusi
kepada pemilik
6. Laba
komperhensip
7. Pendapatan
8. Beban
9. Keuntungan
dan
10. Kerugian
Unsur-unsur diatas dikelompokan
kembali menjadi beberapa unsur, yaitu :
a. Unsur-unsur
Neraca
1. Harta
2. Hutang
3. Ekuitas
b. Unsur
Laporan Perubahan Ekuitas Pemilik
1. Investasi
dari pemilik
2. Distribusi
kepada pemilik
3. Laba
komperhensip
c. Unsur
Laporan Laba Rugi
1. Pendapatan
2. Beban
3. Keuntungan
dan
4. Kerugian
D. Perbedaan pelaporan keuangan dengan
laporan keuangan
Haruslah dibedakan antara
pengertian Pelaporan keuangan (bahasa
Inggris:financial reporting) dan laporan keuangan (bahasa
Inggris: financial reports). Pelaporan Keuangan meliputi
segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian informasi
keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya
penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor),
peraturan yang berlaku termasuk PABU (prinsip akuntansi berterima umum atau
generally accepted accounting principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah
satu medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula
antara statemen (bahasa
Inggris: statement) danlaporan (bahasa
Inggris: report).
Pengguna laporan keuangan
Karyawan
Pelanggan
Masyarakat
Karakteristik laporan keuangan
Dapat Dipahami
Relevan
Keandalan
Dapat diperbandingkan
E. Prinsip Dasar Laporan Keuangan
Laporan keuangan mempunyai sifat dan prinsip dasar yang
harus dipahami oleh setiap analisis dalam rangka melakukan analisa laporan
keuangan.
Prinsip yang mendasari setiap sifat dari cirri laporan keuangan dan output akuntansi lainnya adalah sebagai berikut :
Prinsip yang mendasari setiap sifat dari cirri laporan keuangan dan output akuntansi lainnya adalah sebagai berikut :
a. Accounting Entity
Yang menjadi focus akuntansi adalah entity tertentu yang harus jelas memisahkan hak dan kewajiban pemilik atau pihak lain dengan entity perusahaan. Keduanya terpisah dari bahan entity yang lain, sehingga transaksi dicatat untuk kepentingan dan dari sudut posisi perusahaan tertentu yang terpisah dari pemiliknya.
b. Going Concern
Dalam penyusunan laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan yang dilaporkan pada masa yang akan dating, kecuali dinyatakan lain. Sehingga nilai yang dilaporkan tidak akan sama dengan nilai sekarang / liquiditas.
c. Measurement
Akuntansi adalah media pengukur kekayaan ekonomi (Ekonomic Resources) dan
kewajiban (Liability) beserta perubahannya.
d. Time Period
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau periode tertentu.
Harus ada batas waktunya bukan tanpa batas. Akuntansi memang mencatat keadaan perusahaan yang dianggap terus beroperasi. Karena itu pemakai laporan keuangan harus menetapkan cutoff atau periodenya.
e. Monetary Unit
Pengukuran dalam akuntansi adalah bentuk yang mempunyai ukuran uni moneter misalnya; Rupiah, Dolar, Peso, Ringgit bukan kuran kuantitatif lainnya.
f. Accural
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditatapkan tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan.
g. Exchange Price
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran yang timbul dari interaksi dua pihak pada suatu kejadian.
h. Approximation
Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penaksiran-penaksiran separti penaksiran umum, taksiran harga, pemilihan prinsip pencatatan, penggunaan asset, dan sebagainya.
i. Judgement
Dalam penyusunan laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan keahlian akuntansi, baik pertimbangan pemilihan alternative prinsip maupun pemilihan cara penyajian lainnya.
j. General Purpose
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dihasilkan akuntansi
keuangan ditujukan buat pemakai secara umum, bukan pemakai khusus atau
pemakai tertentu.
k. Interelated Statement
Neraca daftar laba rugi, dan laporan sumber dan penggunaan dana atau laporan
keuangan lainnya mempunyai hubungan yang erat yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya dalam penentuan pengambilan keputusan.
l. Substance Over Form
Akuntansi lebih menekankan kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada bukti legalnya, misalnya dalam Akta Notaris Modal telah dinyatakan dan disetor penuh tetapi kenyataan setoran (transaksi) belum ada maka akuntansi berpihak pada kenyataan yang sebenarnya.
m. Materiality
Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting. Dan didalam setiap pertimbangan yang dilakukan tetap melihat signifikasinya yang diukur dari pengaruh informasi kepada pengambilan keputusan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan
aktivitas keuangan. Sedangkan laporan keuangan adalah catatan informasi
keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut. Akuntansi dan laporan keuangan adalah satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dimana ada akuntansi pasti ada laporan keuangan, akuntansi dan
laporan keuangan memiliki beberapa kesamaan terutama dibidang penggunanya.
Akuntansi
juga memiliki manfaat dalam dunia bisnis, misalnya saja ; Menyediakan
informasi ekonomi suatu perusahaan yang relevan untuk pengambilan keputusan
investasi dan kredit yang tepat, Menjadi media komunikasi bisnis antara
manajemen dan pengguna eksternal mengenai posisi keuangan, perubahan posisi
keuangan dan arus kas perusahaan, Memberikan potret yang dapat diandalkan
mengenai kemampuan menghasilkan laba dan arus kas perusahaan, Menjadi bentuk
pertanggung jawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan, Menjadi gambaran
kondisi perusahaan dari satu periode ke periode berikutnya mengenai
pertumbuhan/kemunduran, dan memungkinkan untuk diperbandingkan dengan
perusahaan lain pada industri sejenis.
Daftar Pustaka
1 komentar:
Makasih sob materi akuntansi'a :D
Kunjungin blog saya ya di
http://ikubarunovryan.blogspot.com/2013/01/laporan-keuangan-dalam-akuntansi.html
makasih sob kita tukeran ilmu ekonomi :D
Posting Komentar