Rabu, 01 Februari 2012

Manajemen Dan Organisasi #Pengantar Bisnis


A.    Manajemen
Pengertian dan peranan manajemen
Manajemen dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Para ahli ekonomi umumnya mempunyai pengertian yang berbeda tantang manajemen, berikut pengertian dengan demikian sebenernya manajemen itu hampir selalu ada pada setiap kegiatan manusia sebab manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.

Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan manapun. Pada fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi manajemen:
1.  George R. Terry
     Fungsi manajemen: planning,organizing, actuating, dan controlling.
2.  Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel
     Fungsi manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan
     conrtolling.
3.  Henry Fayol
     Fungsi manajemen: planning, organizing, commanding, coordinating dan controlling

Berikut ini adalah garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas kita dapoat menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.
1.  Perencanaan (planning)
     Perencanaan adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka    melaksanakan fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
·         Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
·         Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang ingin   dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
·         Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
·         Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran.
·         Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang harus dilakukan.
·         Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk melaksanakan proyek yang direncanakan.

Planning yang efektif harus memenuhi 5 W 1 H:
-  What   : apa tujuan yang hendak dicapai
-  Why    : mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
-  Where : dimana hal tersebut akan dilakukan.
-  When : kapan hal tersebut akan dilakukan
-  Who  : bagaimana cara melakukannya

Fungsi perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:
a.  Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
b.  Memusatkan perhatian pada sasaran.
c.  Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
d.  Memudahkan pengawasan.
e.  Mendorong orang memberikan prestasi.

3.  Pelaksanaan (Actuating)
Actuating atau tahap pelasanaan merupakan penerapan atau implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan diorganisasikan.Actuating merupakan langkah-langkah pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang mekibatkan segenap anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Actuating adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadarab secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership).
Leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan tulus sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.

4.  Pengawasan (Controlling)
     Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam pengawasan dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses, yaitu:
·         Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
·         Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
·         Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan efesiensi kerja.
Tipe-Tipe Manajemen

1.    SEGI TIPE GOLONGAN
·         Golongan pimpinan  yang terdiri atas orang-orang yang bakat atau kesenangannya adalah menggerakkan atau memimpin orang-orang lain.
·         Golongan menengah ( independent ) terdiri atas orang-orang yang perhatiannya dicurahkan kepada ilmu, keahlian, kejujuran, tehnik, dagang, kedokteran, hukum dan lain-lain.
·         Golongan bawahan terdiri atas orang-orang yang tidak mampu atau memang tidak senang mengurus dirinya sendiri sehingga kesenangannya adalah mengikuti orang lain sebagai pemimpin mereka.

2.    SEGI TIPE LEADERSHIP
Manajemen Tradisional adalah manajemen yang berjalan karena tradisi, berdasarkan kebiasaan yang dipupuk secara bertahun-tahun dan sering kali secara sistematis.
Manajemen ini mempunyai kelemahan yaitu :
Pengembangan lambat sekali, memerlukan waktu bertahaun-tahun dan mungkin sampai puluhan tahun.
Penggunaannya terbatas, hanya dapat dipakai dalam menghadapi bidang usaha atau pekerjaan yang terbatas.
Manajemen Bapak-Isme adalah manajemen yang berjalan karena pandangan dan ketaatan bawahan terhadap manajernya. sebagai bapak sudah sepatutnya atau sepantasnya ditaati dan dituruti kemauannya sebaik-baiknya.
Kelemahannya yaitu :
·         Pengurusan dari pada hal-hal yang zakelijk (tegas) didasarkan atas perasaan, sehingga selalu akan gagal.
·         Penggantian pimpinan sukar, oleh sebab tidak banyak orang yang dapat berperan sebagai bapak.
·         Manajemen semacam itu hanya dapat digunakan dalam lingkungan usaha kecil.
·         Kerja sama atas dasar perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan yang tidak dapat diperbaiki dengan menggunakan perasaan.
Manajemen sistematis adalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh para insinyur dan teknisi pada umumnya berjiwa eksakta. Penyelenggaraan pekerjaan dalam rangka manajemen sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan alat-alatnya dipola sebelumnya menurut dari tindakan-tindakan serta gerak dari jumlah- jumlah atau kwalitas kerjanya.
Kelemahannya yaitu :
·         Manajemen seperti ini hanya mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat diukur dan di kalkulasi secara eksak, kemudian ditata seperti permainan tata letak.
·         Kurang luwas, memerlukan pekerja-pekerja yang dapat bekerja mekanis-rasional, dan terutama sukar guna mengikuti keadaan yang berubah serba cepat.
·         Mempunyai kecenderungan untuk memperlakukan manusia sebagai mesin atau robot.
Manajemen ilmiah adalah manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan, metode-metode ilmiah didalam menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus dan tindakan-tindakan yang perlu diambil. Mempergunakan metode ilmiah dalam menghadapi masalah atau kasus berarti pada waktu menghadapi masalah atau kasus dan berusaha mencari jawaban atau jalan pemecahan si manajer bersikap obyektif, sistematis, rasional, factual, analitis, dan kritis. Namun dalam pelaksanaan dari keputusan-keputusan nanti barulah ia bersikap sesuai dengan iklim social, psykologis, dan sebagainya.

Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.

Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.

Ciri-Ciri Manajer Profesional:
1. Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
2. Berpandang jauh kedepan.
3. Berwawasan luas.
4. Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil

Keterampilan manajemen yang dibutuhkan:
Menurut  Robert  L.Katz :
1.     Keterampilan konseptual (conceptional skill)
2.     Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( Humanity skill)
3.     Keterampilan teknis (technical skill)

Menurut  Ricky W. Griffin:
1.     Keterampilan manajamen waktu.
2.     Keterampilan membuat keputusan.
3.     Organisasi

B.    Organisasi
Definisi Organisasi
Pengorganisasian (Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu struktur  dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:

1.Prof Dr. Sondang P. Siagian
organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja   bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.

2.Drs. Malayu S.P Hasibuan
organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.

3. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

4. James D Mooney
Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.


5. Chester L Bernard (1938)
Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.

6. Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.(Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).

Fungsi Pengorganisasian
·         Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.
·         Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah ditetapkan.
·         Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Selain mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:
a.  Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b.  Kemudahan pimpinan dalam melakukan pengawasan.
c.  Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalam
melaksanakan tugas.

Pentingnya mengenal Organisasi:
a.  Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
b.  Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.  Spesialisasi dalam melaksanakan tugas

Bentuk-Bentuk Organisasi:

-  Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol.
Organisasi ini hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yangturun langsung dari pempin kebawahan, mulai dari manajer puncak langsung ke mandor, bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
                                   
-  Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh Harrington Emerson.
Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja.

-  Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk organisasi ini merupakan gabungan dari bentuk organisasifungsional dan organisasi garis dan staf.

Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:

1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.  Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai  antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.

2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.

3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.

4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan.  Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan  mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.

5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.

6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.

7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional.  Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.

8) Prinsip  Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.

9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada
orang lain.

10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan.  Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.

11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.

12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.

Sebab keberhasilan dan kegagalan Organisasi
Keberhasilan atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya. Suatu keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor internal di pengorganisasian tersebyut yang bersifat negatif.

Hubungan Antara Manajemen dan Organisasi

            Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbale balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.

            Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungssional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.


PENUTUP

Sebagai kegiatan yang sistematis, setiap elemen yang membentuk organisasi diatas harus berinteraksi dan membentuk satu kesatuan yang integral. Sebuah sistem tidak bisa berfungsi dengan baik jika elemen-elemen yang ada tidak terintegrasi melalui interaksi yang baik. Misalnya, manusia yang ada tidak memiliki kejelasan tentang tujuan yang akan dicapainaya. Tentu hal ini akan menyebabkan kerancuan kegiatan sehingga alih-alih terjadi efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan, malah akan menyebabkan pemborosan dan rintangan dalam pencapaian tujuan. Jika manusia yang ada dalam kegiatan kerja sama tidak menjalankan peran dengan baik, maka hal ini akan menghambat pekerjaan pihak lain yang ada didalam organisasi. Inilah ciri sistemik dalam kegiatan kerja sama yang kita sebut administrasi. Sederhananya administrasi adalah upaya membentuk kerja sama yang sistematis dalam upaya pencapaian tujuan.  

Dan untuk  mencapai kerja sama yang harmoni dan sinergis, dibutuhkan sistem pengatur yang pada intinya terdiri dari aturan-aturan dan pengatur pihak yang menjalankan dan menegakkan aturan. Aturan berisi sejumlah keharusan dan larangan yang harus di taati dalam hubungan kerja sama. Aturan dalam konteks organisasi, berbentuk kebijakan-kebijakan, penentuan tata kerja, dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh anggota organisasi. Sedangkan pengatur merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap tegaknya peraturan.



DAFTAR PUSTAKA


Hasibuan, H. Malayu S.P 2005 Manajemen, dasar, pengertian, dan masalah. Jakarta; Bumi Aksara
Pidarta, Mada 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta; Rineka Cipta.
Siswanto H.B 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta; Bumi Aksara.
Etzioni, Amitai, 1982. Organisasi-Organisasi Modern. Alih bahasa oleh Suryatim. Jakarta; diterbitkan atas kerja sama Universitas Indonesia dan Pustaka Bradjaguna.
Kaludge, Laurens, 2003. Sendi-sendi Manajemen Pendidikan.Surabaya; Unesa University Press.
Siagian, Sondang P, 1990, Filsafat administrasi, Jakarta; Haji Massagung.
- buku ekonomi SMA: terbitan piranti dan erlangga’
- www.google.com/search
-http://mudaandikameiza.blogspot.com/

Akuntansi Dan Laporan Keuangan #Pengantar Bisnis


BAB I
AKUNTANSI

A.    Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaanorganisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".
Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountants), Accounting is the art of recording, classifyng and summarizing in a significant manner and in terms of money, transaction and even which are, in part at least, of financial character, and interpreting the results there of. Artinya, Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi, dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.
B.     Sejarah Akuntansi
Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane." John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice".
Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar padaInggris yang telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.

C.    Kegunaan Akuntansi
kegunaan akuntansi secara universal, yaitu :
a.      pemilik dapat melihat keuntungan perusahaan secara pasti
b.      pengontrolan biaya yang lebih mudah
c.       pemantauan aset-aset perusahaan
d.      likwiditas dan solvabilitas yang pasti
e.      prediksi keuangan
sedangkan kegunaan akuntansi dalam dunia bisnis adalah :
a.      Menyediakan informasi ekonomi suatu perusahaan yang relevan untuk pengambilan keputusan investasi dan kredit yang tepat.
b.      Menjadi media komunikasi bisnis antara manajemen dan pengguna eksternal mengenai posisi keuangan, perubahan posisi keuangan dan arus kas perusahaan.
c.       Memberikan potret yang dapat diandalkan mengenai kemampuan menghasilkan laba dan arus kas perusahaan.
d.      Menjadi bentuk pertanggung jawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan.
e.      Menjadi gambaran kondisi perusahaan dari satu periode ke periode berikutnya mengenai pertumbuhan/kemunduran, dan memungkinkan untuk diperbandingkan dengan perusahaan lain pada industri sejenis.

D.   Pengguna Informasi Akuntansi
Pengguna informasi akuntansi memiliki berbagai karakteristik dan cara pandang yang berbeda pula. Pengguna informasi akuntansi dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu pengguna internal dan pengguna eksternal.
1.      Pengguna Internal
Pengguna internal adalah mereka yang menghasilkan keputusan yang berakibat langsung kepada operasional perusahaan. Misalnya: dewan komisaris, dewan direksi, manajer dan karyawan perusahaan.

2.      Pengguna Eksternal
Pengguna eksternal adalah mereka yang menghasilkan keputusan terkait secara langsung dengan perusahaan. Misalnya: investor, kreditor, pemerintah, pemasok, pelanggan, peneliti dan komunitas terkait.
a.      Investor
Investor memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui posisi keuangan serta perkembangan perusahaan dan untuk menilai keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan.
b.      Kreditor
Pihak-pihak yang termasuk kedalam kreditor adalah lembaga-lembaga keuangan seperti bank dan lembaga keuangan bukan bank, serta pemasok yang melakukan penjualan secara kredit kepada perusahaan. Mereka memerlukan informasi keuangan untuk dapat mengetahui posisi atau prospek keuangan perusahaan, keadaan likuiditas, dan solvabilitas perusahaan, sehingga resiko kredit macet dapat dikurangi.
c.       Pemerintah
Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk perhitungan pajak.

E.     Bidang Spesialisasi Akuntansi
            Perkembangan tekhnologi dan dunia usaha yang pesat mendorong timbulnya bidang-bidang khusus dalam akuntansi. Akuntansi juga tidak lagi hanya bersifat keilmuan, tapi telah menjadi profesi yang mandiri. Ahli akuntansi juga dapat menduduki jabatan-jabatan pentind dalam perusahaan dan pemerintahan.

1.      Bidang spesialisasi akuntansi berdasarkan tujuannya.
Berdasarkan tujuannya, bidang spesialisasi akuntansi dapat dibedakan sebagai berikut .

a.      Akuntansi keuangan
Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang tujuan utamanya adalah mengolah data keuangan memnjadi laporan kkeuangan, untuk diinformasikan terutama pihak-pihak luar perusahaan.

b.      Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen merupakan bidang akuntansi yang bertujuan menyediakan informasi untuk pihak manajemen perusahaan untuk mendukung operasi sehari-hari dan untuk membuat perencanaan dan kebijakan untuk masa yang datang.

c.       Akuntansi Pemeriksaan
Akuntansi pemeriksaan atau auditing adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan independent terhadap catatan-catatan akuntansi pendukung laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapat mengenai kelayakan dan keandalan laporan keuangan tersebut.

d.      Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya merupakan bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyiapkan data yang diperlukan untuk penetapan dan pengendalian biaya.

e.      Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan merupakan bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyiapkan laporan yang diperlukan untuk penetapan pajak.
f.        Akuntansi Penganggaran
Akuntansi penganggaran merupakan bidang akuntansi yang tujuan utamanya adalah menyusun rencana keuangan untuk periode tertentu dimasa datang dan membandingkan hasil operasi dengan rencana yang telah ditetapkan.

g.      Akuntansi Pemerintah
Akuntansi pemerintah merupakan bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan data keuangan yang terjadi pada badan-badan pemerintah.

2.      Bidang spesialisasi akuntansi berdasarkan profesinya.
Berdasarkan profesinya, bidang spesialisasi akuntansi dibedakan menjadi empat kelompok berikut:

a.      Akuntan Publik
Akuntan publik adalah akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas atau independen terhadap laporan keuangan perusahaan atau organisasi lain.

b.      Akuntan Intern
Akuntan intern merupakan akuntan yang bekerja didalam perusahaan atau organisasi tertentu.

c.       Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah merupakan akuntan yang bekerja untuk pemerintah pada badan-badan yang termasuk kedalam badan pemerintahan.

d.      Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian ilmiah dibidang akuntansi.


F.     Prinsip Akuntansi

            Prinsip akuntansi adalah kaidah keputusan umum yang mengatur atau mendasari perkembangan teknis akuntansi. Akuntansi mengenal empat prinsip-prinsip utama, yaitu:

1.      Prinsip Biaya
Prinsip biaya menekankan harta dicatat pada biaya perolehannya. Prinsip biaya digunakan karena relevan dan dapat diandalkan.

2.      Prinsip Pengakuan Pendapatan
Prinsip pengakuan pendapatan menekankan bahwa pendapatan harus diakui saat periode pendapatan itu terjadi.



3.      Prinsip Perbandingan dan Pendapatan Biaya
Prinsip perbandingan dan pendapatan biaya menekankan pengakuan pendapatan harus ditandingan dengan beban terkait dalam satu periode yang sama.

4.      Prinsip Pengungkapan Penuh.
Prinsip pengunkapan penuh membutuhkan lingkungan dan peristiwa yang membuat sebuah perbedaan keputusan bagi pengguna laporan keuangan harus diungkapkan. Tujuan prinsip ini adalah untuk menyediakan informasi yang memungkinkan untuk memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan.

G.    Akuntansi
Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita di dalam mengelola keuangan. [2] Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neracalaporan laba rugilaporan perubahan modal, danlaporan arus kas.
Neraca, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aktiva, utang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut.
Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa mendatang.
H.    Siklus Akuntansi
            Untuk Membuat Laporan Keuangan, terdapat delapan langkah, yang dikenal dengan Siklus Akuntansi. kedelapan langkah tersebut adalah:
Transaksi keuangan
Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi
Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2
Membuat Buku Besar
Membuat Jurnal Penyesuaian
Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
Membuat Jurnal Penutup
Membuat Neraca Saldo setelah penutupan
I.Macam-macam perkiraan akun pada akuntansi
A. Harta / Asset / Aktiva
Harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta yang tidak berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat di masa depan.
1. Harta Lancar / Aktiva Lancar / Current Assets
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.
2. Harta Investasi / Aktiva Ivestasi / Investment Assets
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.
3. Harta Tak Berwujud / Intangible Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.
4. Harta Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Assets
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.
5. Harta Lainnya / Other Assets
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.
B. Kewajiban / Hutang / Pasiva / Liabilities         
Hutang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya dalah pembayaran uang, penyerahan barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.
1. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar / Current Liabilities
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.
2. Hutang Jangka Panjang / Long-Term Liabilities
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
3. Hutang lain-lain / Other Payable
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.
C. Modal / Capital
Modal adalah hak milik atas kekayaan dan harta perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas suatu perusahaan kepada pemilik modal hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus modal adalah harta atau aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.
Persamaan akuntansi dibawah ini menunjukan bahwa aktiva di hasilkan oleh kewajiban dan modal.
- Rumus Aktiva ---> Aktiva = Kewajiban + Modal



BAB II
LAPORAN KEUANGAN


A.    Definisi Laporan Keuangan

            Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

B.    Tujuan Laporan Keuangan
Berdasar Neraca Lajur dapat disusun laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari disusunnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan pemakaiannya.
Laporan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

C.    Unsur-unsur Laporan Keuangan
            Laporan keuangan yang lengkap memiliki 10 unsur-unsur. Unsur-unsur laporan keuangan tersebut antara lain :
1.      Harta
2.      Utang
3.      Ekuitas
4.      Investasi dari pemilik
5.      Distribusi kepada pemilik
6.      Laba komperhensip
7.      Pendapatan
8.      Beban
9.      Keuntungan dan
10.  Kerugian
Unsur-unsur diatas dikelompokan kembali menjadi beberapa unsur, yaitu :
a.      Unsur-unsur Neraca
1.      Harta
2.      Hutang
3.      Ekuitas
b.      Unsur Laporan Perubahan Ekuitas Pemilik
1.      Investasi dari pemilik
2.      Distribusi kepada pemilik
3.      Laba komperhensip
c.       Unsur Laporan Laba Rugi
1.      Pendapatan
2.      Beban
3.      Keuntungan dan
4.      Kerugian




D.   Perbedaan pelaporan keuangan dengan laporan keuangan
Haruslah dibedakan antara pengertian Pelaporan keuangan (bahasa Inggris:financial reporting) dan laporan keuangan (bahasa Inggris: financial reports). Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modalorganisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (prinsip akuntansi berterima umum atau generally accepted accounting principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara statemen (bahasa Inggris: statement) danlaporan (bahasa Inggris: report).

Pengguna laporan keuangan
Karyawan
Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
Pelanggan
Masyarakat
Karakteristik laporan keuangan
Dapat Dipahami
Relevan
Keandalan
Dapat diperbandingkan

E.     Prinsip Dasar Laporan Keuangan

Laporan keuangan mempunyai sifat dan prinsip dasar yang harus dipahami oleh setiap analisis dalam rangka melakukan analisa laporan keuangan.
Prinsip yang mendasari setiap sifat dari cirri laporan keuangan dan output akuntansi lainnya adalah sebagai berikut :

a. Accounting Entity
Yang menjadi focus akuntansi adalah entity tertentu yang harus jelas memisahkan hak dan kewajiban pemilik atau pihak lain dengan entity perusahaan. Keduanya terpisah dari bahan entity yang lain, sehingga transaksi dicatat untuk kepentingan dan dari sudut posisi perusahaan tertentu yang terpisah dari pemiliknya.

b. Going Concern
Dalam penyusunan laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan yang dilaporkan pada masa yang akan dating, kecuali dinyatakan lain. Sehingga nilai yang dilaporkan tidak akan sama dengan nilai sekarang / liquiditas.

c. Measurement
Akuntansi adalah media pengukur kekayaan ekonomi (Ekonomic Resources) dan
kewajiban (Liability) beserta perubahannya.

d. Time Period
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau periode tertentu.
Harus ada batas waktunya bukan tanpa batas. Akuntansi memang mencatat keadaan perusahaan yang dianggap terus beroperasi. Karena itu pemakai laporan keuangan harus menetapkan cutoff atau periodenya.

e. Monetary Unit
Pengukuran dalam akuntansi adalah bentuk yang mempunyai ukuran uni moneter misalnya; Rupiah, Dolar, Peso, Ringgit bukan kuran kuantitatif lainnya.

f. Accural
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditatapkan tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan.

g. Exchange Price
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran yang timbul dari interaksi dua pihak pada suatu kejadian.

h. Approximation
Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penaksiran-penaksiran separti penaksiran umum, taksiran harga, pemilihan prinsip pencatatan, penggunaan asset, dan sebagainya.

i. Judgement
Dalam penyusunan laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan keahlian akuntansi, baik pertimbangan pemilihan alternative prinsip maupun pemilihan cara penyajian lainnya.

j. General Purpose
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dihasilkan akuntansi
keuangan ditujukan buat pemakai secara umum, bukan pemakai khusus atau
pemakai tertentu.

k. Interelated Statement
Neraca daftar laba rugi, dan laporan sumber dan penggunaan dana atau laporan
keuangan lainnya mempunyai hubungan yang erat yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya dalam penentuan pengambilan keputusan.

l. Substance Over Form
Akuntansi lebih menekankan kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada bukti legalnya, misalnya dalam Akta Notaris Modal telah dinyatakan dan disetor penuh tetapi kenyataan setoran (transaksi) belum ada maka akuntansi berpihak pada kenyataan yang sebenarnya.

m. Materiality
Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting. Dan didalam setiap pertimbangan yang dilakukan tetap melihat signifikasinya yang diukur dari pengaruh informasi kepada pengambilan keputusan.




BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
           
            Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Sedangkan laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Akuntansi dan laporan keuangan adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dimana ada akuntansi pasti ada laporan keuangan, akuntansi dan laporan keuangan memiliki beberapa kesamaan terutama dibidang penggunanya.
            Akuntansi juga memiliki manfaat dalam dunia bisnis, misalnya saja ; Menyediakan informasi ekonomi suatu perusahaan yang relevan untuk pengambilan keputusan investasi dan kredit yang tepat, Menjadi media komunikasi bisnis antara manajemen dan pengguna eksternal mengenai posisi keuangan, perubahan posisi keuangan dan arus kas perusahaan, Memberikan potret yang dapat diandalkan mengenai kemampuan menghasilkan laba dan arus kas perusahaan, Menjadi bentuk pertanggung jawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan, Menjadi gambaran kondisi perusahaan dari satu periode ke periode berikutnya mengenai pertumbuhan/kemunduran, dan memungkinkan untuk diperbandingkan dengan perusahaan lain pada industri sejenis.


Daftar Pustaka

Manajemen Sumber Daya Manusia #pengantar bisnis


BAB I

PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.

B.TUJUAN

Tujuan pembuatan makalah ini untuk
·         Penulisan makalah ini di tujukan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata pelajaran Pengantar Bisnis.
·          Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Sumber Daya  Manusia












BAB II

PEMBAHASAN

A. MANAJEMEN SDM

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi,dll.
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:
  •  Menurut Melayu SP. Hasibuan.

MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
  •  Menurut Henry Simamora

       MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan  
       pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
       MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia,
       pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan
       perburuhan yang mulus.

  • Menurut Achmad S. Rucky
       MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan,
       pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk   
       mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam
       mencapai tujuan-tujuannya.

  • Menurut Mutiara S. Panggabean

      MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian
      kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan,  
      pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah
      ditetapkan.

Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja.
Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

B. Tujuan MSDM terdiri dari 4 tujuan yaitu :
  1.     Tujuan Organisasional
          Ditunjukan untuk dapat mengenali keberadaan maanajemen sumber daya manusia(MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia 
    2. Tujuan Fungsional
          Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan  organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat  kebutuhan organisasi.
    3. Tujuan Sosial
         Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
    4. Tujuan Personal
          Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.
C.Model Manajemen Sumber Daya Manusia
Di dalam memahami berbagai permasalahan pada manajemen sumber daya manusia dan sekaligus dapat menentukan cara pemecahannya perlu diketahui lebih dahulu model-model yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak bias menerapkan model yang biasa digunakan oleh perusahaan besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam perkembangan model-model ini berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tuntutannya.
Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber daya manusia yaitu:

1.  Model Klerikal

     Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh dan
     memelihara laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi departemen 
     sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi berbagai peraturan dan  
     melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin

2.  Model Hukum

     Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian di bidang hukum. 
     Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan, di masa negosiasi 
     kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan adanya hubungan yang sering 
     bertentangan antara manajer dengan karyawan.
     
      3. Model Finansial
    Aspek pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang karena para 
    manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia ini meliputi biaya 
    kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi jiwa, liburan dan 
    sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang semakin komplek ini merupakan 
    penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin meningkat.
4   
       4. Model Manjerial
    Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia memahami 
    kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua manajer ini 
    melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia.
    Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan untuk menangani 
    fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan.  
    Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri disbanding 
    dengan pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini 
    untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.
5   
      5.Model Humanistik
   Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk untuk 
   mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di dalam 
   organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan membantunya 
   memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir.
   Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan 
   mereka.
6   
6    6.Model Ilmu Perilaku
   Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi merupakan dasar
   aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adlah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap perilaku 
   manusia dapat diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber daya manusia bidang sumber daya 
   manusia yang didasarkan pada prinsip sains meliputi teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan 
   tujuan pelatihan serta manajemen karir.

D.  Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi manajemen sumber daya manusia sama halnya dengan fungsi yang ada dalam manajemen sendiri, seperti apa yang dikemukakan G. Terry dalam bukunya Principle of Management yang menyatakan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Actuating dan Controlling (POAC).

Henry Fayol menyebutkan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Commanding, Coordinating dan Controllung (POCCC).

Luther Gulick mengemukakan fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgeting (POSDCoRB).

Dalam manajemen sumber daya manusia beberapa ahli seperti Edwin B. Flippo, Dale Yoder, Manullang, Moekijat dan Malayu SP. Hasibuan serta Henry Simamora mengemukakan fungsi manajemen sumber daya manusia seperti halnya fungsi manajemen yang dikemukakan di atas, adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan
2. Rekrutmen
3. Seleksi
4. Dekrutmen
5. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan
6. Evalauasi Kinerja
7. Komensasi
8. Pengintegrasian
9. Pemeliharaan
10. Pemberhentian.

E. Peran Strategis dari MSDM(Manajemen Sumber Daya Manusia).  

 Ø  Semua manager adalah manager SDM
 Ø  Karyawan adalah assets/ kekayaan, bukan sekedar salah satu faktor produksi organisasi yang apabila dikelola dengan tepat, mampu memberikan keunggulan kompetitif(competitive advantages) bagi organisasi. 
 Ø  MSDM merupakan sebuah proses penyesuaian, mengintegrasikan strategi dan tujuan organisasi dengan pendekatan yang benar dari pengaturan SDM.

F. Competitive Strategy

Untuk menjaga daya saing (competitiveness) perusahaan, MSDM telah berubah dalam tiga hal pokok :
 §  Berfokus pada pengembangan human capital, yaitu nilai-nilai ekonomis dari knowledge/ pengetahuan                                        experience/pengalaman, skills/ keterampilan, dan abilities/ kemampuan karyawan, dengan cara :
o   Menemukan dan merekrut bakat-bakat terbaik,
o   Meningkatkan skills dan knowledge melalui training and development programs,
o   Compensation system
o   Menciptakan quality of work life (QWL) kehidupan kerja yang berkualitas untuk
    mempertahankan qualified employees tetap tinggal di perushaan.

 §  Pengembangan Strategi-Strategi SDM Global (Global strategic Human Resource).
Persaingan global memberikan tantangan baru kepada MSDM :
o  Menuntut pelatihan dan pengembangan kepemimpinan berdimensi internasional, untuk membentuk pemimpin global yang cakap, leadership  yang baik, mampu mengatasi batas – batas geografis dan budaya.
o  Menyiapkan karyawan – karyawan yang akan bekerja melintasi batas – batas geografis, tehnis,budaya, melalui rekrutmen, pelatihan, dan manajemen kinerja.

 §  Teknologi Informasi
Sistem informasi SDM : sebuah sistem komputer terintegrasi yang di desain untuk menyediakan data dan informasi yang digunakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan SDM.




















BAB III
PENGADAAN ANGKATAN KERJA,PERENCANAAN SDM

      Ø    Pengadaan angkatan kerja (Procument)
 Langkah – langkah dalam proses pengadaan angkatan kerja

Rekrutmen (recruitment)

Seleksi
(selection)
Perencanaan
SDM. H.R.
PLANNING
Penempatan
(placement)           


  







     \     Perencanaan SDM (H.R.PLANNING)
     Peramalan akan kebutuhan – kebutuhan SDM dan perhitungan kesesuaian antara individu – individu dan           
  lowongan yang diharapkan.











BAB IV
PEREKRUTAN

        Ø  Recruiting / Perekrutan :
o   Aktivitas / praktek yang mendefinisikan karakteristik yang diinginkan dari pelamar untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu.
o   Internal recruiting/internal promotion
Karyawan-karyawan yang ada di beri prioritas untuk mengisi posisi-posisi yang kosong di tingakat di atasnya.
Keuntungan :
-          Biaya relatif sedikit di bandng dengan external recruiting
-          Membangkitkan komitmen, motivasi dan kepuasan karyawan

o   External Recruiting :
Perekrutan pendatang – pendatang baru dari luar organisasi.
Keuntungan: karyawan “pendatang” baru dari luar organisasi sering kali membawa pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan perilaku baru ( bawaan dari luar), yang justru di butuhkan oleh organisasi.

       Ø   Selecting ( Pemilihan)
§                 Proses untuk menentukan keteralmpilan, kemampuan dan atribut - atribut lain yang dibutuhkan seseorang   
          untuk dapat melakukan pekerjaan tertentu.
§                Prosedur seleksi :
-          Application form / formulir aplikasi kerja
Sarana untuk mengumpulkan informasi mengenai pendidikan, pengalaman kerja, karakteristik dan latar belakang lainnya dari seorang pelamar.
-          Interview / Wawancara
Saluran komunikasi dua arah yang memungkinkan organisasi  dan pelamar mengumpulkan informasi – informasi yang sulit diperoleh tanpa prosedur ini.
-          Employment test/ uji pekerjaan
Uji tertulis atau berbasis komputer yang didisain untuk mengukur atribut – atribut khusus seperti kecerdasan atau bakat.
-          Assessment center/pusat penilaian
Untuk tehnik untuk memilih individu – individu dengan potensi manajerial tinggi bedasarkan pada kinerja mereka pada serangkaian simulasi tugas – tugas manajerial.

      ØLangkah – Langkah Awal Recruitment
   Melakukan kegiatan : Job Analysis,Job Description dan Job spesification.
-          Job Analysis / Analisis Pekerjaaan
Proses sistematis mengumpulkan dan menerjemahkan informasi mengenai kewajiban, tugas,dan berbagai tanggung jawab penting dari sebuah pekerjaan :
®    Aktivitas dan aliran kerja
®    Tingkat supervisi yang diberikan dan di terima dalam pekerjaan
®    Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
®    Standar kinerja
®    Kondisi kerja dst
 Dari Job Analysis dapat disusun :
®    Job Description/Deskripsi Pekerjaan
Rincian singkat mengenai tugas dan berbagai tanggung jawab spesifik dari sebuah pekerjaan tertentu.
®    Job Specification/Spesifikasi Pekerjaan
®    Syarat – syarat pengetahuan, keterampilan, pendidikan, dan  kemampuan fisik yang diperlukan untuk secara memadai melakukan sebuah pekerjaan.

          Ø Human Resource Development / Pengembangan Angkatan Kerja
·         Setelah pemilihan, tujuan MSDM berikutnya adalah mengembangkan human capital/modal SDM (Knowledge, skills, experience, mental, character, attitude dll) melalui kegiatan training and development/pelatihan dan pengembangan.
·         Metode Pelatihan
®    On The Job Training / Pelatihan di tempat kerja : sejenis pelatihan di mana seorang karyawan yang berpengalaman “mengadopsi” karyawan baru untuk dilatih bagaimana melaksanakan tugas – tugas pekerjaan. Contoh : Apprenticeship/magang, job rotation/rotasi kerja.
®    Off The Job Training: pelatihan yang dilakukan di luar tempat kerja.
Contoh : Orientation, Class room training, vestibule training, role-playing dll.
·         Education/pendidikan
Peningkatan human capital melalui pendidikan formal.
Tujuan : memepersiapkan karyawan untuk menduduki posisi yang lebih tinggi di organisasi, tanggung jawab, tugas dan wewenang lebih besar di masa mendatang.

 Ø    Evaluation performance apprasial/penilaian kinerja
§  Proses untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja dari karyawan, mencatat penilaian, dan menyediakan umpan balik kepada karyawan.
Contoh :
-          360 Degree Feedback / Umpan Balik 360 derajat
Sebuah proses penilaian yang menggunakan beberapa penilaian (supervisor, peers/rekan kerja,customers), termasuk self- assessment/penilaian diri sendiri, untuk menilai kinerja karyawan dan memberikan panduan untuk perkembangan.
-          Performance Review Ranking / Ranking Peninjauan Kinerja.
Manajer Melakuka Evaluasi langsung para bawahannya. Dan mengklasifikasi hasilnya dalam skala,misalnya :
A: Kinerja Menonjol,
B: Kinerja Menengah Tinggi
C: Membutuhkan peningkatan, program pelatihan (untuk kelompok C)
Dan Program penghargaan (untuk kelompok A) berdasarkan hail dari penilaian tersebut.

 Ø  Separation / Pemutusan Hubungan Kerja
   Seberapa baik dan efektifnya MSDM, organisasi tetap akan kehilangan karyawannya, karena :

®     Pensiun / Pensiun dini
®    Pengunduran diri
®    Pemecatan ( karena kesalahan / kinerja buruk)
®    Merger / perampingan organisasi
®    Meninggal.










BAB V
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

     Karyawan merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting dalam suatu perusahaan, tanpa mereka betapa sulitnya perusahaan dalam mencapai tujuan, merekalah yg menentukan maju mundurnya suatu perusahaan, dengan memiliki tenaga-tenaga kerja yg terampil dengan motivasi tinggi perusahaan telah mempunyai asset yang sangat mahal, yang sulit dinilai dgn uang. proses pendirian suatu perusahaan baik itu yang bergerak dalam bidang Industri maupun jasa selalu dilandasi keinginan untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Setiap perusahaan tentu selalu memiliki tujuan yang ingin dicapainya, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai setiap perusahaan sebenarnya sama yaitu mereka ingin mencapai laba yang optimal dalam jangka panjang sehingga kelangsungan hidup dari perusahaan tersebut dapat terjamin.
Salah satu faktor yang ikut menentukan tercapainya tujuan perusahaan adalah sumber daya manusia. Seperti yang telah kita bicarakan pada paragraf diatas bahwasanya sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang harus diperhatikan dalam suatu perusahaan karena merekalah kunci utama kesuksesan perusahaan di masa sekarang dan mendatang, karena hal tersebutlah kita perlu mengadakan perencanaan dan penanganan yang baik terhadap karyawan, baik yang sudah ada maupun untuk masa yang akan datang.
Dibandingkan dengan faktor produksi lainnya, faktor tenaga kerja adalah yang paling unik dan spesifik sekali karena manusia memiliki prilaku dan perasaan, memiliki akal budi dan mempunyai tujuan-tujuan pribadi, bila manajemen perusahaan mampu mengelola dengan baik, mendaya gunakan secara optimal, tenaga kerja yang termotivasi akan memiliki semangat kerja tinggi sehingga produktivitasnya juga menjadi lebih baik yang pada akhirnya akan mencapai sasaran seperti yang diharapkan manajemen perusahaan.
Oleh karena itu sumber daya manusia memegang peranan yang sentral didalam pencapaian tujuan perusahaan, sehingga harus dilakukan usaha-usaha yang terencana untuk pengembangannya. Pengembangan karyawan ini mencakup mempertahankan dan meningkatkan motivasi didalam menjalankan semua aktivitas dari suatu perusahaan sesuai
dengan yang direncanakan
.

B.     PENUTUP

          Sumber daya manusia senantiasa melekat pada perusahaan apapun sebagi faktor penentu keefeksian         perusahaan tersebut. Peranan sumber daya manusia dalam perusahaan sangatlah penting kerena sebagai penggerak utama seluruh kegiatan atau aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya, baik untuk memperoleh keuntungan maupun untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mempertahankan eksitensi perusahaan dimulai dari manusia itu sendiri dalam mempertahankan perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi secara maksimal. Dengan kata lain kinerja organisasi atau perusahaan sangat dipengaruhi dan bahkan tergantung pada kualitas dan kemampuan kompetitif sumber daya manusia yang dimilikinya.
     Untuk itu sebelum melakukan seleksi pemilihan karyawan perusahaan menentukan kebutuhan karyawan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas (jumlah).
    Pelaksanaan seleksi merupakan salah satu bagian penting dalam aktivitas atau kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia. Terutama untuk pengadaan tenaga kerja, karena dengan adanya seleksi maka akan menghasilkan karyawan-karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan baik dan segi jumlah maupun mutu, yang akan menjamin kelancaran tugas-tugas dan jalannya aktivitas.
     Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
    Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.








DAFTAR PUSTAKA


Moh. Agus Tulus, Drs : 1994, Managemen Sumber daya Manusia
.
Buku Panduan Mahasiswa, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Fadliyanur. : 2008. Manajemen SDM. (Online).
http://fadliyanur.blogspot.com/2008/03/manajemen-sdm.html.(4Oktober2009)
Indah Wijayanti : 2009, Artikel Pengaruh Seleksi Karyawan
Penempatan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Wangsa Jatra Lestari, Pajang Sukoharjo
Matthew Jackson,Recruiting,Interviewing,and Selecting: A Manual for line managers, McGraw-Hill,Inc.,London, 1972.