Minggu, 29 April 2012

Struktur Produksi, Distribusi, Pendapatan, dan Kemiskinan#Perekonomian Indonesia



1. STRUKTUR PRODUKSI
Gross Domestic Product (GDP) adalah penghitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi pada dasarnya GDP mengukur seluruh volume produksi dari suatu wilayah (negara) secara geografis.

GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu negara selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. GDP juga dapat digunakan untuk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan beberapa perekonomian pada suatu saat. GDP digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perekonomian sebuah negara. Namun demikian GDP seringkali dikritik karena tidak mencantumkan transaksi ekonomi pada level bawah .Dalam forex trading GDP merupakan salah satu indikator penting yang dapat memicu volatilitas harga terutama untuk Core GDP. Dalam skala A sampai E dengan A adalah sangat penting dan E tidak penting sama sekali, GDP merupakan indikator berskala B yang dapat menyebabkan perubahan volatilitas mata uang.  

GDP dirilis per kuarter, dan angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis: 1) advanced – rilis pertama; 2) preliminary – revisi pertama; dan 3) final – revisi kedua dan terakhir. Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market.

Jika GDP (persentase)  naik dibandingkan dengan data pada periode sebelumnya maka nilai mata uang negara yang bersangkutan cenderung mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena GDP menggambarkan nilai seluruh transaksi suatu negara secara umum. Jika siklus transaksi perekonomian stabil maka dapat dipastikan perekonomian akan berjalan dengan lancar. Sentimen positif ini dapat memicu kenaikan nilai mata uang lokal.

Perhatikan juga Core GDP yaitu GDP yang telah dikoreksi dengan memasukkan faktor inflasi didalamnya.
Manfaat GDB :
1)      Dapat mengetahui dengan segera apakah perekonomian mengalami pertumbuhan atau tidak.
2)      Menghitung perubahan harga.
Keterbatasan GDB  :
1)      Perhitungan GDB dan analisis kemakmuran.
2)      Perhitungan dan masalah kesejahteraan.
3)      GDB perkapita dan masalah produksi.
2.PENDAPATAN NASIONAL
PENGERTIAN Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima olehmasyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
Perhitungan Pendapatan Nasional
a)         Metode Produksi Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang
dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……] 

b)             Metode Pendapatan Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari  
seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor  produksi             dalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p

c)            Metode PengeluaranPendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh
pengeluaranyang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RTLuar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)

KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
1.PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

2.PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.


 GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

 3.NNP (Net National Product) 
 NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.

 NNP = GNP – Penyusutan


4.NNI (Net National Income) 
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
 NNI = NNP – Pajak tidak langsung

5.PI (Personal Income)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya.

 
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran
jaminansocial + Pajak perseorangan )



6.DI (Disposible Income)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

 DI = PI – Pajak langsung


Pendapatan perkapita
Pendapatan perkapita  adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara.Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian  pendapatan nasional suatu negaradengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikanPDB per kapita.Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuahnegara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.
Data Total personal income / pendapatan per kapita total sebuah negara jarang sekali ada, PDB / Gross domestic product lebih sering digunakan. Pendapatan per kapita total suatu negara biasanya lebih rendah dari PDB negara tersebut.
contoh daftar PDB per kapita baik secara Purchasing Power Parity maupun nominal untuk beberapa negara tertinggi maupun terendah untuk tahun 2010
1.
80,288
69,800
2.
64,193
42,364
3.
52,764
41,399
4.
50,532
40,610
5.
48,604
35,115
6.
47,984
34,740
7.
43,110
34,273
8.
42,000
33,479
9.
39,694
33,432
10.
38,618
32,571
179
161
596


3. DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL & KEMISKINAN
Distribusi pendapatan nasional


Cara distribusi pendapatan nasional akan menentukan bagaimana pandapatan nasional yang tinggi mampu menciptakan perubahan-perubahan dan perbaikanperbaikan dalam masyarakat, seperti mengurangi kemiskinan, penganguran dan kesulitan-kesulitan lain dalam masyarakat. Distribusi pendapatan nasional yang tidak merata, tidak akan menciptakan kemakmuran bagi masyarakat secara umum. Sistem distribusi yang tidak merata hanya akan menciptakan kemakmuran bagi golongan tertentu saja.
Perbedaan pandapatan timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Pihak yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak juga.
Ada sejumlah alat atau media untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Alat atau media yang lazim digunakan adalah Koefisien Gini (Gini Ratio) dan cara perhitungan yang digunakan oleh Bank Dunia.
Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang dinamakan Kurva Lorenz. Kurva ini memperlihatkan hubungan kuantitatif antara prosentase penerimaan pendapatan penduduk dengan prosentase pendapatan yang benar-benar diperoleh selama kurun waktu tertentu, biasanya setahun.
Perhatikan gambar berikut!








Dari gambar di atas, sumbu horisontal menggambarkan prosentase kumulatif penduduk, sedangkan sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh masing-masing prosentase penduduk tersebut. Sedangkan garis diagonal di tengah disebut “garis kemerataan sempurna”. Karena setiap titik pada garis diagonal merupakan tempat kedudukan prosentase penduduk yang sama dengan prosentase penerimaan pendapatan.
Semakin jauh jarak garis kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya. Sebaliknya semakin dekat jarak kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat pemerataan distribusi pendapatannya. Pada gambar di atas, besarnya ketimpangan digambarkan sebagai daerah yang diarsir.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa suatu distribusi pendapatan makin merata jika nilai Koefisien Gini mendekati nol (0). Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak merata jika nilai Koefisien Gininya makin mendekati satu. Perhatikan tabel 1.5.






Selain penggunaan Koefisien Gini, untuk melihat distribusi pendapatan dapat menggunakan kriteria yang ditentukan Bank Dunia (World Bank). Perhatikan tabel 1.6.

Menurut teori neoklasik, perbedaan kepemilikan faktor produksi, lama kelamaan akan hilang atau berkurang melalui suatu proses penyesuaian otomatis. Bila proses otomatis tersebut masih belum mampu menurunkan perbedaan pendapatan yang sangat timpang, maka dapat dilakukan melalui sistem perpajakan dan subsidi. Kedua sistem ini dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan redistribusi pendapatan.
Penetapan pajak pendapatan/penghasilan akan mengurangi pendapatan penduduk yang pendapatannya tinggi. Sebaliknya subsidi akan membantu penduduk yang pendapatannya rendah, asalkan tidak salah sasaran dalam pemberiannya. Pajak yang telah dipungut apalagi menggunakan sistem tarif progresif (semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi prosentase tarifnya), oleh pemerintah digunakan untuk membiayai roda pemerintahan, subsidi dan proyek pembangunan. Dari sinilah terjadi proses redistribusi pendapatan yang akan mengurangi terjadinya ketimpangan.

KEMISKINAN
Pengertian kemiskinan disampaikan oleh beberapa ahli atau lembaga, diantaranya :
 v  BAPPENAS (1993) mendefisnisikan keimiskinan sebagai situasi serba kekurangan yang terjadi bukan 
        karena kehendak oleh si miskin, melainkan karena keadaan yang tidak dapat dihindari dengan    
k      kekuatan yang ada padanya.
 v  Levitan (1980) mengemukakan kemiskinan adalah kekurangan barang-barang dan pelayanan-
        pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang layak.
 v  Faturchman dan Marcelinus Molo (1994) mendefenisikan bahwa kemiskinan adalah ketidakmampuan 
        individu dan atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. 
 v  Menurut Ellis (1994) kemiskinan merupakan gejala multidimensional yang dapat ditelaah dari dimensi 
        ekonomi, sosial politik.
 v  Menurut Suparlan (1993) kemiskinan didefinisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah, 
        yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan 
        dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
 v  Reitsma dan Kleinpenning (1994) mendefisnisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan seseorang  
        untuk memenuhi kebutuhannya, baik yang bersifat material maupun non material.
 v  Friedman (1979) mengemukakan kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk 
        memformulasikan basis kekuasaan sosial, yang meliptui : asset (tanah, perumahan, peralatan, 
        kesehatan), sumber keuangan (pendapatan dan kredit yang memadai), organisiasi sosial politik yang 
        dapat dimanfaatkan untuk mencapai kepentingan bersama, jaringan sosial untuk memperoleh 
        pekerjaan, barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan yang memadai, dan informasi yang 
        berguna.
 v  Dengan beberapa pengertian tersebut dapat diambil satu poengertian bahwa kemiskinan adalah suatu 
        situasi baik yang merupakan proses maupun akibat dari adanya ketidakmampuan individu berinteraksi 
        dengan lingkungannya untuk kebutuhan hidupnya.

Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic  growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional . Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara pembangunan dan pertumbuhan adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan,  sosial dan teknik.
Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
Pemerataan pendapatan
Apakah yang dimaksud dengan pemerataan pendapatan (redistribusi pendapatan/distribution of income) merupakan usaha yang dilakukan oleh pemerintah agar  pendapatan masyarakat terbagi semerata mungkin diantara warga masyarakat. Pengertian merata di sini tidak berarti  bahwa semua warga masyarakat pendapatannya dibuat sama, tetapi kesempatan yang sama bagi setiap warga untuk memperoleh pendapatan.. Tujuannya adalah agar tidak terjadi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat sehingga dapat menimbulkan keresahandan kecemburuan sosial yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas nasional.



Sumber :


Peta Perekonomian Indonesia# Perekonomian Indonesia


1. Letak Geografis Indonesia
A. terdiri dari berbagai pulau
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2 . Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan kebudayaan yang merupakan tiang berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah kota Jakarta, yang terletak di pulau Jawa.

Berdasarkan posisi geografisnya, negara Indonesia memiliki batas-batas sebagai berikut :

- Utara : Negara Malaysia, Singapura, Filipina, Laut Cina Selatan.
- Selatan : Negara Australia, Samudera Hindia.
- Barat : Samudera Hindia.
- Timur : Negara Papua Nugini, Timor Leste, Samudera Pasifik.

Posisi geografis Indonesia terdiri atas letak astronomis dan letak geografis yang berbeda pengertian dan pandangannya.





B. Sebagai Dareah Tropis
Daerah tropis secara umum dapat disimpulkan memiliki keunikan sebagai berikut :
1. Berada di daerah lintang 23,5o LU sampai 23,5o LS
Daerah ini ditetapkan sebagai daerah tropis karena merupakan daerah dimana terjadi perjalanan matahari semu. Perjalanan ini adalah posisi dimana titik nadir matahari terhadap permukaan bumi mengalami osilasi dari lintasan equator selama 1 tahun. Penyimpangan tersebut dikarenakan karena adanya kemiringan sumbu tegak bumi terhadap sumbu tegak rotasinya sebanyak 23,5o pada saat berada di titik terjauhnya dari matahari pada saat berevolusi. Keadaan ini terjadi sebagai akibat lintasan bumi yang berbentuk elips, sehingga untuk bisa mempercepat gerakan di perihelium, maka posisi bumi akan mengalami kemiringan agar mengalami percepatan.
Titik perihelium (terjauh) dari matahari ini terjadi pada saat bulan Desember dan Juni. Sehingga pada bulan Desember maka matahari berada di posisi 23,5o LS atau disebut juga Tropics of Capricorn, sedangkan pada bulan Juni, matahari berada di 23,5o LU yang disebut juga Tropics of Cancer. Matahari akan melintasi Equator sebanyak dua kali pada bulan Maret dan Oktober. Pola ini akan membentuk lintasan yang sinusoidal. Pengaruh dari keadaan ini adalah transfer panas dari matahari akan bertumpuk pada daerah tersebut yang mempengaruhi keadaan atmosfer dan factor cuaca lainnya.

2. Daerah yang mengalami perubahan arah angin pada ketinggian 700mb
Sirkulasi umum angin yang terjadi akibat perbedaan tekanan yang dipengaruhi oleh intensitas matahari di daerah tropis mengakibatkan pola dimana udara didaerah subtropis bergerak kearah equator dan diatas lintang subtropics akan menuju kutub yang tekanannya lebih kecil. Batas antara kedua arah ini terlihat jelas pada ketinggian 700mb didaerah batas tropis. Batas ini sering disebut juga sebagai daerah Lintang Kuda. Daerah ini merupakan daerah subsiden dimana pola divergensi sering terjadi, sehingga udara pada atmosfer atas akan turun mengisi kekosongan udara permukaan yang bergerak kearah utara dan selatan.

3. Pola cuaca yang ekstrem dengan daerah lintang tinggi.
Seperti dijelaskan diatas daerah tropis mengalami intensitas radiasi yang lebih banyak dengan daerah lintang tinggi. Hal ini mengakibatkan proses konveksi yang lebih besar sehingga pertumbuhan awan akan sangat tinggi. Didaerah lintang tinggi pada umumnya mengalami proses pembentukan awan yang bersifat adveksi, hal ini mengakibatkan proses kondensasi terjadi pada suhu titik beku atau diatasnya. Pada daerah tropis dimana sering terjadi konveksi, proses kondensasi dapat terjadi pada ketinggian yang rendah, sehingga memungkinkan terjadi pada suhu diatas < 10oC. Lapisan tropopause yang berada lebih tinggi daripada daerah kutub juga mengakibatkan kemungkinan untuk tumbuhnya awan lebih tinggi sampai mendekati 18km. Awan yang terbentuk setebal ini dan diakibatkan oleh konveksi disebut awan Cumulonimbus atau Hot Tower. Sehingga sering dijumpai awan-awan cumulus yang dalam waktu sekejap berubah menjadi badai.
Selain dari sifat-sifat diatas untuk menentukan batasan daerah tropis sangat bergantung pada keadaan lokal yaitu sifat orografis dan topografisnya. Hal ini disebabkan karena pada lintang sekitar tropis dan subtropics, sering dijumpai pola laut yang luas, pegunungan, gurun dan dataran yang mempengaruhi dalam pembentukan sirkulasi umum angin. Dalam mempelajari atmosfer tropis biasanya daerah pembelajaran akan diperluas menjadi 30oLUsampai 30oLS hal ini dikarenakan proses penyebaran radiasi atmosfer pada saat matahari mencapai lintang subtropics akan disebarkan lebih luas keatas atau kebawah dari lintang 23,5o itu.

4. Unsur dan Fenomena Cuaca Tropis
Berikut merupakan keunikan dari unsur cuaca yang terjadi di daerah tropis dibandingkan dengan daerah lintang tinggi :
o Temperatur udara yang lebih tinggi
o Tekanan Udara yang lebih rendah
o Radiasi matahari dan intensitas yang diterima lebih besar
o Pola angin yang monsunal diakibatkan oleh pembentukan tekanan rendah pada 

    saat matahari mencapai daerah 23,5o
o Pembentukan awan yang lebih banyak, khususnya awan-awan konvektif
o Intensitas curah hujan yang lebih tinggi
Fenomena cuaca atau iklim khusus yang terjadi di daerah tropis antara lain :
o ITCZ (InterTropical Convergen Zone), merupakan istilah untuk menggambarkan 
    keadaan konvergensi dari angin pasat (Travelling Wind).
o Hot Tower, yaitu pembentukan awan konveksi yang sangat tingi sehingga dapat 
   menghasilkan endapan yang sangat besar. Selain itu awan ini juga sering 
   mengakibatkan angin squall yang berbahaya bagi penerbangan.
o Palung monsoon dan buffer system, yang mempengaruhi daerah dengan curah 
     hujan tinggi.
o Siklon Tropis, yaitu badai atau pusaran angin yang terus meningkat yang tumbuh 
    didaerah  perairan tropis namun berkembang dan mengarah ke daerah 
    subtropics diakibatkan gaya corioli. Pertumbuhan siklon ini diakibatkan karena 
     adanya suhu permukaan laut daerah tropis yang panas, sehingga energi yang 
    dihasilkan semakin tinggi dan menjadi faktor utama terbentuknya tekanan rendah 
     dan pertumbuhan awan.
o Elnino dan Lanina, merupakan gejala iklim tropis yang diakibatkan oleh 
    perbedaan suhu muka laut di daerah Samudera Pasifik Timur dengan Samudera 
    Hindia. Perbedaan ini akan mengakibatkan siklus angin  Walker yang dapat 
     berosilasi ke timur-barat.  Apabila siklus ini bergeser ke timur maka 
     pembentukan awan di daerah Indonesia akan bergeser ke daerah Pasifik, 
     sehingga mengakibatkan kekeringan, gejala ini disebut Elnino. Apabila siklus 
     Walker bergeser ke barat maka pembentukan awan di Indonesia  akan semakin 
      meningkat, gejala ini disebut Lanina.
o Madden-Julian Oscillation (MJO), merupakan gejala iklim tropis yang hampir 
   sama seperti Elnino, namun terjadi di daerah samudera Hindia dan Pasifik Barat.

5. Observasi Cuaca Tropis
Meteorologi tropis merupakan bahasan yang unik, sehingga pada tahun 1950-an WMO telah menetapkan sebagai bagian dari program World Weather Watch (WWW). Oleh sebab itu pengamatan yang dilakukan penting guna menunjang pengamatan cuaca secara global. Selain itu memang telah diketahui bahwa fenomena cuaca didaerah tropis sangat memberikan efek besar kepada perubahan cuaca dunia, hal ini diakibatkan sumber energi utama dari terbentuknya cuaca yaitu radiasi matahari bertumpuk di daerah tropis. Untuk itu diperlukan pengamatan yang rapat untuk menghasilkan analisa dan studi yang mendalam tentang keadaan atmosfer tropis.
Indonesia merupakan daerah tropis yang unik, karena atmosfernya dipengaruhi oleh kehadiran angin pasat, aliran angin monsunal, iklim maritim, dan pengaruh lokal. Distribusi perairan yang sangat luas menjadikan daerah Indonesia agak suli dalam melaksanakan pengamatan, oleh sebab itu selain stasiun meteorologi sinoptik dan stasiun meteorologi maritim, maka diperlukan tambahan alat-alat lain untuk merapatkan pengamatan seperti buoys, radar dan satelit cuaca, serta pengamatan udara atas.

C. Hasil tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastrukturkendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini.Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein.  Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
Minyak Bumi :
Avtur : untuk bahan bakar pesawat terbang;
Bensin : untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
Minyak Tanah : untuk bahan baku lampu minyak;
Solar : untuk bahan bakar kendaraan diesel;
LNG (Liquid Natural Gas) : untuk bahan bakar kompor gas;
Oli : ialah bahan untuk pelumas mesin;
Vaselin : ialah salep untuk bahan obat;
Parafin : untuk bahan pembuat lilin; dan
Aspal : untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)
Batu Bara : dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
Biji Besi  : Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
Tembaga : merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.
Bauksit : Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
Emas dan Perak : untuk perhiasan
Marmer :Untuk bahan bangunan rumah atau gedung
Belerang : Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
Yodium :Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
Nikel : Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
Gas Alam : Untuk bahan bakar kompor gas
Mangaan : Untuk pembuatan pembuatan besi baja
Grafit : Bermanfaat untuk membuat pensil



2. Mata Pencaharian
Pertanian dan perkebunan
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lainkaret (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi(bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir). 

3. Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia
SDM merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu:
1). Ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.
2). Tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah.
Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia.
Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang.
Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanya perguruan tinggi ikut bertanggungjawab. Fenomena penganguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalam menciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa.
Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa Indonesia untuk kembali memperbaiki kesalahan pada masa lalu. Rendahnya alokasi APBN untuk sektor pendidikan — tidak lebih dari 12% — pada peme-rintahan di era reformasi. Ini menunjukkan bahwa belum ada perhatian serius dari pemerintah pusat terhadap perbaikan kualitas SDM. Padahal sudah saatnya pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah secara serius membangun SDM yang berkualitas.
Orang tidak bekerja alias pengangguran merupakan masalah bangsa yang tidak pernah selesai. Ada tiga hambatan yang menjadi alasan kenapa orang tidak bekerja, yaitu hambatan kultural, kurikulum sekolah, dan pasar kerja. Hambatan kultural yang dimaksud adalah menyangkut budaya dan etos kerja.
Sementara yang menjadi masalah dari kurikulum sekolah adalah belum adanya standar baku kurikulum pengajaran di sekolah yang mampu menciptakan dan mengembangkan kemandirian SDM yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Sedangkan hambatan pasar kerja lebih disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM yang ada untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.





4. Investasi
“Investasi” sebuah kata yang tidak bisa terpisahkan dari kegiatan sehari–hari, bahkan mempengaruhi kehidupan masyarakat baik secara individual, perusahaan maupun suatu negara. Investasi menjadi satu fenomena yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi negara, karena investasi memiliki dampak positif yang besar (multiplier effect).

Definisi investasi adalah mengalokasikan atau menanamkan sumber daya saat ini (sekarang), dengan tujuan mendapatkan manfaat (dimasa depan) atau kegiatan yang menghasilkan nilai tambah (value added), yang merupakan sumber utama kesejahteraan masyarakat. Investasi adalah awal dari kegiatan ekonomi di masyarakat. Pada hakekatnya Investasi adalah aktivitas yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dari masyarakat. Jadi semakin tinggi intensitas kegiatan ekonomi di suatu wilayah, semakin tinggi pula peluang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Investasi dapat dilakukan oleh semua pihak, baik masyarakat secara individu, sebagai kegiatan bisnis ataupun sosial, maupun oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara. Dalam hal ini pemerintah harus berperan aktif untuk mengembangkan, mengatur dan mengawasi investasi nasional untuk mencapai tujuan bernegara yaitu menyejahterakan seluruh rakyatnya.

Seperti pernyataan pemerintah pada pertemuan Tampak Siring, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 7 – 7,7 % pada tahun 2012, hingga 12,1 % pada tahun 2014, dibutuhkan investasi sebesar Rp. 10.000 triliun selama 5 tahun kedepan. Karena itu diperlukan satu kerja keras dari pemerintah dan masyarakat untuk bisa menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memasarkan peluang yang ada kepada calon Investor. Selama ini dana investasi asing sebagian besar masuk ke pasar modal, tapi jika pemerintah bisa meyakinkan investor untuk menanamkan modalnya di sektor lain, tentunya ini sangatlah menguntungkan.



Sumber :